Selasa, 21 Mei 2013

Saatnya Jual Saham Batu Bara di Harga Atas

Saatnya Jual Saham Batu Bara di Harga Atas




INILAH.COM, Jakarta – Rekor IHSG dinilai lebih didorong oleh kebangkitan saham-saham batu bara. Tapi, untuk jangka menengah belum prospektif. Karena itu, saatnya jual di harga atas untuk saham-saham batu bara.
Pada sesi pertama perdagangan Senin (20/5/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 71,45 poin (1,39%) ke posisi 5.217,134. Intraday terendah 5.164,939 dan tertinggi 5.223,903 sekaligus menjadi rekor sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, kenaikan 121,18 poin (0,80%) yang terjadi pada Dow Jones Industrial Average (DJIA) tetap menjadi katalis bagi penguatan IHSG hari ini.
“Meskipun demikian, semakin mendekatnya saat di mana pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pasar rawan akan tekanan jual pemodal asing,” kata dia di Jakarta, Senin (20/5/2013).
Menurut dia, setelah kisaran 5.125-5.150 mampu ditembus, IHSG memiliki potensi kenaikan menuju kisaran resistance selanjutnya di 5.200-5.250. “Hanya penutupan di bawah support 5.100 yang akan mengakhiri tren naik IHSG,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, pencapaian rekor baru IHSG yang terjadi pada akhir pekan lalu, lebih didorong oleh rebound yang terjadi pada saham-saham batubara. “Potensi kenaikan lanjutan memang masih terlihat karena beberapa di antara saham-saham batubara tersebut, terlihat masih memiliki ruang kenaikan sebelum mencapai resistance yang kuat,” tuturnya.
Karena itu, Satrio menyarankan, positioning pada saham-saham di sektor ini, sebaiknya tetap dalam mode ‘trading’. “Sebab, Kami belum melihat prospek positif dari harga batubara jangka menengah,” papar dia.
Di atas semua itu, dia memaparkan, saham PT Indo Tambang Raya Megah (ITMG) memiliki resistance di Rp34.500-35.600, PT Harum Energy (HRUM) dengan resistance pertama di Rp4.500 dan resistance kedua di Rp5.100, PT Adaro Energy (ADRO) dengan resistance di Rp1.180. “Saya rekomendasikan sell on strength saham-saham tersebut,” imbuhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar