Minggu, 02 September 2012

FUEL CONSUMPTION

 Dalam menentukan pemilihan alat untuk menunjang operasional untuk banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Dua hal utama yang wajib menjadi bahan pertimbangan agar unit dapat bernilai ekonomis dan menghasilkan revenue yang maksimal adalah kesiapan suku cadang dan komsumsi bahan bakar (fuel consumpsion).
Fuel consumption merupakan hal utama yang selalu jadi pertimbangan untuk pemilihan suatu alat karena secara umum fuel consumption penyumbang cost operasional yang paling besar.
Fuel consumption per jam dapat kita kalkulasikan sehingga kita dapat menghitung perkiraan operating cost per jam unit. Selain itu fuel consumption juga dapat kita jadikan data pendukung untuk analysis jika terjadi problem atau penurunan performance unit. Berikut ulasan singkat cara menghitung fuel consumption




ENGINE PERFORMANCE CURVE SA6D170-B-1 (D375-2)

Flywheel Horse Power : 525 HP/1,800 rpm
Torque Maximum : 267 kgm/1,300 rpm
Minimum Fuel Consumption Ratio: 158 g/HP.h• Load factor : 100 %



Diatas adalah contoh curve dari performance engine SA6D170-B-1 (std. JIS) yang dipasang pada bulldozer D375-2, dengan full throttle dan full load (hasil test engine pada dynamometer).
Ada 3 curve sebagai hasil test engine dengan dynamometer, yaitu:

Curve Torque (kgm)
Curve Horse Power (HP)
Curve Fuel Consumption Ratio (g/HP.h)


Dari gambar curve diatas, bentuk curve FUEL CONSUMPTION RATIO (g/HP.h) besarnya minimum pada saat engine mendapat beban (torque) maximum.
Sedangkan FUEL CONSUMPTION (pemakaian fuel per-hour-nya) mencapai maximum pada saat engine mencapai rated Horse Power.
Curve Fuel Consumption digambarkan dengan curve yang berwarna merah, sebagai hasil perkalian Fuel Consumption Ratio dengan Horse Power, fuel consumption naik sesuai dengan kenaikan putaran engine dengan beban penuh dan mencapai maximum pada putaran dari rated horse power.
Daerah operasi engine actual pada bulldozer ada diantara Hi-Rpm (beban ringan) dan Torque maximum / torque converter stall atau beban maximum (seperti ditunjukan pada curve diatas).

FORMULA







dimana,

  •  0.83 : Specific gravity dari fuel
  • Ne : Rated Output
  • G : Fuel Consumption pada Rated Output

  • η
  • : Load Factor (30 ~ 80 %), pada curve diatas load factor 100%.
  • Untuk
  • D375A-2 (engine SA6D170-B-1)




    Untuk D375A-2 (engine SA6D170-B-1)








    Untuk
    D375A-3 (engine SA6D170-2)
    • Engine SA6D170-2
    • Flywheel Horse Power : 525 HP/1800 rpm
    • Maximum Torque : 266 kgm/1300 rpm
    • Maximum Fuel Consumption Ratio : 166 g/HP.hour








    Jadi fuel consumption maximum untuk D375A-2 adalah 85 liter /hour, dan untuk D375A-3 adalah 84 liter/hour.
    Dalam praktek beban engine bervariasi antara load factor 30% ~ 80%, sehingga fuel consumption harus lebih kecil jumlah diatas.


    Kesimpulan:

    Fuel consumption tergantung dari:
    1.  Beban (misal dozing, stripping dll),
    2.  Posisi throttle,
    3.  Kemahiran operator,
    4.  Kondisi engine, apakah ada penurunan performance,
    5.  Dls.

    Jadi untuk mengukur fuel consumption pada kondisi kerja yang actual, dianjurkan dilakukan,
    1. Dengan menggunakan tool untuk mengukur fuel consumption (flow meter),
    2. Fuel tank diisi penuh kemudian setelah beberapa jam operasi kemudian, dicheck berapa liter penambahan fuel sampai full tank lagi.
    Seiring dengan perkembangan tehnologi, unit-unit keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan trip meter display yang akan menampilkan rata-rata fuel consumption unit per jam operasi atau per kilometer jarak tempuh. Sehingga dengan mudah fuel consumption dapat kita monitor.
    Namun pada kasus-kasus tertentu perhitungan fuel consumption diatas tetep diperlukan

    Smoga bermanfaat
    Terimakasih anda sudah meluangkan sedikit waktu untuk menyimak



    Bergabung ke profit clicking, adalah langkah awal menuju sukses...!!!

    For free joint, click here
    Get free $10 for introducing and studying the profit clicking business process
    send your e-mail to herisuryo@telkomsel.blackberry .com or prawoto.family@gmail .com for any question.
    You can also use chat media or coment at profitclicking tab in this website
    See you at ProfitClicking
    Visit JSS Tripler Team at Facebook

    

    12 komentar:

    1. Keahlian sang operator dalam mengoprasikan alat juga sangat berpengaruh,
      setuju sanagt sama kalimat di atas

      BalasHapus
    2. Betul Mas Anonim
      Perhitungan diatas hanya sebagai bahan pertimbangan ketika kita akan memilih unit untuk dioperasikan, sehingga kita bisa prediksi berapa cost fuel yang akan dipakai. Apakah sesuai dengan revenue atau tidak...
      Terimakasih atas koreksi dan atensinya mas..

      BalasHapus
    3. thanks tambahan ilmunya pak heri.

      BalasHapus
    4. Pak Heri,untuk perhitungan brand A2B yang lain memakai formula yang sama kh, thanks atas pencerahanya...

      Salam,
      Hendra

      BalasHapus
      Balasan
      1. Secara teoritis sama. Perhitungan diatas adalah perhitungan fuel comsumption maximal. Jika fuel comsumption melebihi perhitungan berarti terjadi abnormal pada unit atau system recording yang salah.
        Kebetulan contoh perhitungan diatas menggunakan tabel engine performance KOMATSU engine. Karena product A2B yang paling familiar adalah KOMATSU.

        Hapus
    5. Selamat malam untuk rumus perhitungan mesin speedboat 200 pk dan 250 pk sperti apa ya

      BalasHapus
    6. Selamat malam untuk rumus perhitungan mesin speedboat 200 pk dan 250 pk sperti apa ya

      BalasHapus
    7. Untuk perhitungan nilai Maximum Fuel Consumption Ratio sperti apa pak? apakah nilai itu ada di spek yng teretera di handbook.

      BalasHapus
    8. utk dozer d85ss, cara hitung fuel consumption gmn ya pak Hery, tks

      BalasHapus
    9. kalau untuk perhitungan Fuel consumption Truckdi A2B adakah

      BalasHapus
    10. Hitungan konsumsi BBM perjam pada Isuzu giga Fvr 34p touch bagaimana yach

      BalasHapus
    11. Bangb heri kasi cinto untuk perhitungan fuel komsution fuel WA 500 dan excapator 700

      BalasHapus