Senin, 03 September 2012

ELECTRICALY CONTROLLED VISCO FAN

Harga minyak dunia yang terus melambung memaksa para pabrikan otomotif untuk terus berinovasi dan menciptakan tehnologi - tehnologi baru yang dapat menghemat pemakaian bahan bakar pada prodik masing-masing. Salah satu tehnology terbaru yang sekarang telah banyak diaplikasikan adalah electricaly controlled visco fan.

Seperti yang kita ketahui bahwa tingkat efisiensi engine internal combustion hanya skitar 38% saja. Artinya tenaga panas hasil dari proses pembakaran didalam ruang bakar hanya sekitar 38% saja yang dikonfersikan menjadi tenaga mekanis pada crank shaft. Selebihnya tenaga panas akan terbuang ke exhaust system, cooling system dan sebagian lagi dipakai untuk menggerakkan komponen-komponen engine itu sendiri, salah satunya adalah cooling fan (kipas pendingin radiator)

Electrinically controlled visco fan adalah system penggerak cooling fan yang diatur oleh controller sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja engine, sehingga dapat menurunkan komsumsi bahan bakar. Fan akan diatur kecepatan putaran dan timing-nya sesuai dengan kebutuhan. Kecepatan unit dan temperatur udara luar adalah dua hal yang sangat mempengaruhi kecepatan putaran fan selain temperatur engine itu sendiri.

Component utama visco fan



  1. Housing cover, bagian depan fan
  2. Valve lever, mengatur aliran oli
  3. Driver, meneruskan putaran shaft
  4. Clutch body, dinaut menyatu dengan housing cover, terhubung langsung dengan fan blade
  5. Solenoid with hall sensor, untuk membangkitkan medan magnet untuk membuka dan menutup valve lever. Hall sensor untuk membaca keceparan putaran fan
  6. Flange shaft, terhubung dengan pulley sebagai sumber putaran

Prinsip Kerja


Electrically controlled fan diatur oleh signals dari engine control unit. Engine control unit menerima signals dari coolant temperature sensor, charge air temperature sensor dan retarder control unit dan kemudian mengatur kecepatan putaran fan dengan  PWM (pulse width modulated) signal dan magnetic sensor (5V). PWM signal diaktifkan pada voltage  +24V.
Komponen utama dari fan, yaitu flange 6 dan primary disc 3, diputar oleh crankshaft. Gear ratio dibandingkan dengan engine speed  maximumnya adalah 1:1.





Secondary part dari fan (pos 1,2,4,5) digerakkan dengan gesekan silicon oil di dalam fan. Aliran silicon oil diatur oleh valve 2. Control valve 2 digerakkan oleh solenoid valve 5.




Ketika control valve 2 posisi menutup, oli di dalam oil camber. Ketika control valve 2 membuka, gaya centrifugal membuat oli mengalir keluar dari  working chamber  dan berada di dalam diantara discs. Circulation oil digerakkan oleh primary disc 3 pada engine speed tanpa dipengaruhi oleh putaran fan.




Kecepatan putaran secondary part dikontrol oleh engine control unit. Jika engine control unit tidak mengirimkan signal ke solenoid valve, control valve akan membuka penuh dan fan fully engaged, yaitu berputar sesuai pada engine speed.
Fan speed dirubah dengan merubah panjang signal yang terkirim dari engine control unit. Paada maximum pulse length  fan berputar pada at idling speed, sekitar 200-300 rpm. Idling speed tidak dipengaruhi oleh engine speed.
Jika hubungan elektrik terputus, fan akan fully engaged untuk menjaga temperature engine


Powered by EarningSip.com



Bergabung ke profit clicking, adalah langkah awal menuju sukses...!!!
For free joint, click here
Get free $10 for introducing and studying the profit clicking business process
send your e-mail to herisuryo@telkomsel.blackberry .com or prawoto.family@gmail .com for any question.
You can also use chat media or coment at profitclicking tab in this website
See you at ProfitClicking
Visit JSS Tripler Team at Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar