Dunia bisnis batu bara sepertinya belum bergerak ke arah menggembirakan. Dan besar kemungkinan masih akan stagnant sampai beberapa tahun kedepan. Mungkin sampai tahun 2015 harga batubara masih terpaku di bawah $100/ton.
Beberapa perusahaan tambang banyak yang menangguhkan kegiatan tambang karena margin keuntungan yang relatif kecil bahkan minus.
Beberapa perusahaan ternama juga secara tidak langsung maupun langsung ikut terpengaruh kondisi diatas.
Berikut ini adalah berita seputar salah satu perusahaan tambang batubara ternama yang menghentikan sementara kegiatan tambang di salah satu lokasi tambang di Indonesia karena bermasalah dengan pembayaran dengan mitra bisnis-nya.
Berikut berita yang saya kutip dari http://bisnis.liputan6.com
indonesiafinancetoday.com
Seperti dilansir dari 4-Traders, Jumat (31/5/2013), Leighton yang berbasis di Sydney, Australia menyatakan Thiess menghentikan pekerjaan di lokasi tersebut sejak 26 April karena mengejar pembayaran pendapatan bersih proyek. Leighton mengaku memiliki hak kontraktual.
Dalam pernyataannya ke Bursa Saham Australia, Leighton yakin sengketa dapat diselesaikan dan bisa segera beroperasi. Manajemen berpendapat, aksi penghentian kegiatan operasional tersebut tidak mempengaruhi pendapatan tahunan yang diprediksi bisa mencapai 600 juta dolar Australia.
Pasalnya, tambang Senakin dan Satui hanya berkontribusi 1,5% dari total pendapatan perusahaan pada 2012. Pernyataan Leighton langsung diikuti anjloknya saham sebanyak 7% hari ini. Penjualan saham mengalami kerugian, turun 4,6% di harga 17,65 dolar Australia per lembar saham. (Ndw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar